Perekonomian Indonesia dapat dibilang merupakan salah satu yang terbaik dalam menghadapi krisis ekonomi global yang bermula dari krisis subprime di AS saat ini. Ekonomi Indonesia bahkan menjadi tiga besar yang akan membukukan pertumbuhan ekonomi terbaik pada tahun 2009 dan 2010 mendatang, hanya kalah dari China dan India. Kondisi ekonomi yang solid ini memberikan pertanyaan bagi kebijakan Bank Indonesia ke depan, terutama berkaitan dengan suku bunga acuan BI rate (18/12).
Di samping kebutuhan untuk meningkatkan pertumbuhan  ekonomi. Keputusan BI untuk meningkatkan BI rate berkaitan dengan melambatnya  inflasi yang dialami Indonesia. Tentunya BI tidak akan menerapkan kebijakan  penurunan bunga yang agresif jika inflasi Indonesia mengalami laju yang cepat.  (Riwayat inflasi bulanan di tahun 2009 dapat diamati pada grafik di bawah,  sumber Bank Indonesia)
Lalu bagaimana dengan inflasi dan suku bunga di tahun  2010 mendatang?
Prediksi Inflasi dan Suku Bunga BI Rate di Tahun  2010
Pada tahun 2010 mendatang diperkirakan tingkat inflasi di Indonesia  akan mulai mengalami peningkatan. Tingkat inflasi Indonesia selalu berada di  atas negara-negara lain. Malaysia 5%, Filipina 6%, Thailand 1% sementara secara  historis, inflasi Indonesia rata-rata mencapai 8-9%. Ke depan, inflasi Indonesia  di akhir 2010 akan mencapai 6.3%, tekanan inflasi tersebut meningkat khususnya  pada komponen adminestered price, yaitu dilihat dari faktor primer seperti  naiknya Tarif Dasar Listrik (TDL) hingga 20-25persen untuk industri dan sektor  tertentu. Selain listrik, Gas Elpiji juga akan kembali mengalami kenaikan di  2010.
Selain itu, secara historis apabila harga keekonomisan BBM mencapai 100 persen diatas harga BBM subsidi maka pemerintah akan melakukan penyesuaian BBM domestik. Naiknya harga BBM juga meningkatkan inflasi di 2010.Meningkatnya harga minyak secara berkelanjutan, menyebabkan rata-rata harga minyak berada di atas asumsi pemerintah 65 dolar AS per barel. Diperkirakan pada tahun 2010 mendatang rata-rata harga minyak dunia akan berada di 74 - 75 dolar AS per barelnya.
Hal ini akan mengakibatkan peningkatan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI-Rate) kembali mengalami kenaikan pada kuartal II-2010. Bahkan diproyeksikan, nantinya BI Rate akan mencapai 7.25%. Di kuartal II-2010 inilah diperkirakan harga komoditas dunia akan mulai mengalami kenaikan.
sumber : Ika Akbarwati - Associate Analyst Vibiz Research Center

Tidak ada komentar:
Posting Komentar