Senin, 21 Desember 2009

Prospek Inflasi dan Suku Bunga Indonesia Tahun 2010


Perekonomian Indonesia dapat dibilang merupakan salah satu yang terbaik dalam menghadapi krisis ekonomi global yang bermula dari krisis subprime di AS saat ini. Ekonomi Indonesia bahkan menjadi tiga besar yang akan membukukan pertumbuhan ekonomi terbaik pada tahun 2009 dan 2010 mendatang, hanya kalah dari China dan India. Kondisi ekonomi yang solid ini memberikan pertanyaan bagi kebijakan Bank Indonesia ke depan, terutama berkaitan dengan suku bunga acuan BI rate (18/12).

Membahasa prediksi kebijakan suku bunga ke depan kita tidak dapat lepas dengan pengaruh inflasi. Seperti yang kita pahami bersama bahwa peningkatan atau penurunan suku bunga tidak lepas dari hitung-hitungan inflasi. Suku bunga merupakan salah satu instrument yang dapat digunakan untuk mengatus laju inflasi. Pada saat inflasi mengalami percepatan, suku bunga akan dinaikkan untuk meredam hal tersebut. Kondisi ini tentunya juga berlaku sebaliknya. Jika inflasi dianggap aman dan terkendali, suku bunga dapat diturunkan untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi.

Saat ini suku bunga di Indonesia, yang tercermin dalam BI rate, berada pada tingkat yang paling rendah sepanjang sejarah, yaitu pada level 6.5%. Sejak bulan Januari 2009 BI telah memangkas BI rate sebesar 225 bps, pemangkasan ini dapat dikatakan cukup agresif. Keputusan BI untuk memangkas BI rate berkaitan erat dengan kondisi ekonomi global. Langkah BI merupakan hal yang wajar di mana di seluruh dunia juga dilakukan pemangkasan suku bunga. Kondisi ini merupakan hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. (Riwayat BI rate pada tahun 2009 ini dapat diamati pada grafik di bawah, sumber Bank Indonesia, data diolah).



Di samping kebutuhan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Keputusan BI untuk meningkatkan BI rate berkaitan dengan melambatnya inflasi yang dialami Indonesia. Tentunya BI tidak akan menerapkan kebijakan penurunan bunga yang agresif jika inflasi Indonesia mengalami laju yang cepat. (Riwayat inflasi bulanan di tahun 2009 dapat diamati pada grafik di bawah, sumber Bank Indonesia)



Lalu bagaimana dengan inflasi dan suku bunga di tahun 2010 mendatang?

Prediksi Inflasi dan Suku Bunga BI Rate di Tahun 2010
Pada tahun 2010 mendatang diperkirakan tingkat inflasi di Indonesia akan mulai mengalami peningkatan. Tingkat inflasi Indonesia selalu berada di atas negara-negara lain. Malaysia 5%, Filipina 6%, Thailand 1% sementara secara historis, inflasi Indonesia rata-rata mencapai 8-9%. Ke depan, inflasi Indonesia di akhir 2010 akan mencapai 6.3%, tekanan inflasi tersebut meningkat khususnya pada komponen adminestered price, yaitu dilihat dari faktor primer seperti naiknya Tarif Dasar Listrik (TDL) hingga 20-25persen untuk industri dan sektor tertentu. Selain listrik, Gas Elpiji juga akan kembali mengalami kenaikan di 2010.

Tekanan lain berasal dari faktor eksternal, yaitu berupa potensi kenaikan harga komoditas global yang didorong oleh perbaikan permintaan global dan pelemahan nilai mata uang dolar AS.

Selain itu, secara historis apabila harga keekonomisan BBM mencapai 100 persen diatas harga BBM subsidi maka pemerintah akan melakukan penyesuaian BBM domestik. Naiknya harga BBM juga meningkatkan inflasi di 2010.Meningkatnya harga minyak secara berkelanjutan, menyebabkan rata-rata harga minyak berada di atas asumsi pemerintah 65 dolar AS per barel. Diperkirakan pada tahun 2010 mendatang rata-rata harga minyak dunia akan berada di 74 - 75 dolar AS per barelnya.

Hal ini akan mengakibatkan peningkatan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI-Rate) kembali mengalami kenaikan pada kuartal II-2010. Bahkan diproyeksikan, nantinya BI Rate akan mencapai 7.25%. Di kuartal II-2010 inilah diperkirakan harga komoditas dunia akan mulai mengalami kenaikan.

sumber : Ika Akbarwati - Associate Analyst Vibiz Research Center


Minggu, 06 Desember 2009

Prospek Ekonomi Global 2010

Mungkin terlalu dini untuk membuat atau memprediksikan apa yang terjadi terhadap ekonomi dunia pada 2010 mendatang. Tapi, tanda-tandanya sudah terlihat koq sejak 3 bulan terakhir ini di tahun 2009. Artikel ini dapat dijadikan salah satu pedoman Anda dalam bertrading Forex di waktu & tahun-tahun mendatang.

Ada sebuah pendekatan menarik dimana lembaga yang tidak asing ditelinga kita seperti Standard Chartered Plc, Aletti Gestielle SGR, HSBC Holdings Plc dan Scotia Capital Inc mengatakan dolar akan terdepresiasi sebanyak 7,1 persen terhadap euro. Bahkan jika Fed tetap menaikan tingkat suku bunga sekalipun, nilai dollar akan terus merosot. Saat ini nilai stimulus fiskal dan moneter Amerika telah mencapai 12 triliun dan jangan lupa, nilai hutang dari hasil penjualan obligasi Amerika telah mencapai $ 4 triliun untuk periode 2009 dan 2010 akan membebani mata uang. Tingkat pengangguran Amerika per Oktober lalu telah mencapai 10,2% yang membuat banyak analis pasar berpendapat pemulihan ekonomi di Amerika mungkin melemah.

"Sejarah dollar memberitahu kita untuk tidak boleh memegang dollar terlalu lama sampai 12 bulan setelah The Fed mulai untuk menaikan tingkat suku bunga" kata Callum Henderson, analis Standard Chartered Singapura. Analis terbaik Bloomberg memprediksikan nilai dollar akan melemah hingga 5,4 persen menjadi $ 1,58 per euro pada tahun 2010, dari $ 1,4944 hari ini(23 November 2009). "Butuh waktu untuk mengeringkan kelebihan pasokan dolar dari pasar," kata Henderson. "Dolar akan tetap lemah meski bunga Fed naik di atas pesaing '.

G10
AS akan menjadi salah satu dari lima wilayah ekonomi dalam Kelompok 10 untuk menunggu kenaikan suku bunga pada pertemuan di pertengahan 2010, menurut median prediksi dalam survei Bloomberg yang terdiri dari 60 ekonom. Fed, Bank Sentral Eropa, Bank of England dan Swiss National Bank akan menaikan suku bunga pada kuartal ketiga 2010 dan Bank of Japan akan tetap mempertahankan suku bunga 0.10% setidaknya hingga Maret 2011, berdasar survei. Pada akhir 2010, hanya Jepang yang memiliki suku bunga paling rendah karena mereka memang masih terbelit inflasi. Target suku bunga Amerika pada 2010 adalah 1%, dibandingkan dengan hasrat ECB yang akan menaikan hingga 1,5 persen suku bunga Uni Eropa.

Biaya pinjaman AS akan membuat aset berbasis dolar kurang menarik, kata Camilla Sutton, direktur ahli strategi valuta asing di Scotia Capital, Toronto. Bank of Nova Scotia, peramal terbaik mata uang CHF, memprediksikan pada 2010 mendatang akan berakhir dengan pelemahan dollar Amerika pada $ 1,60 per euro.

"Dolar akan kehilangan peluang perlombaan jarak dekat untuk rencana kenaikan suku bunga antar bank dan kemudian akan kehilangan track maraton/jangka panjang," kata Sutton.

Pelajaran sejarah
Setelah Fed menaikkan suku bunga, kinerja dolar mungkin akan meniru pola tiga periode sebelumnya,kata Henderson. Setelah pembuat kebijakan mulai meningkatkan biaya pinjaman pada bulan Juli 2004, Indeks Dollar jatuh 10 persen dan tidak bisa kembali ke tempat itu telah sebelum kenaikan pertama dan tinggal di sana selama lebih dari sebulan sampai November 2005.

Intercontinental Exchange Inc 's mengukur dolar turun 6 persen dan membutuhkan waktu tujuh bulan untuk pulih setelah Fed menaikan suku bunga pada Juli 1999. Pada tahun 1994, nilai dollar turun 16% dan mencapai titik asalnya pada tahun 1997. Singkatnya, berdasar pengamatan teknikal, dollar akan melemah terhadap euro, yen, Swiss franc dan krona Swedia pada 30 September 2010. Pound sterling dan dolar Kanada, akan mengungguli dollar masing-masing sebesar 0,3 persen dan 2 persen.

Membatasi Likuiditas
Dua puluh empat dari 37 prediksi untuk akhir tahun depan memiliki penguatan dolar AS terhadap euro. Median adalah $ 1,47, naik 1,7 persen. Dua puluh tujuh dari 31 strategi juga melihat Yen akan dibuat "babak belur" 13,6 persen ke 101 yen dari 88,87 hari ini,23 Nov 2009.

"Dolar akan memperoleh dukungan segera setelah Fed mulai mengendalikan likuiditas," kata Lee Hardman, analis di London di Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd, Jepang. Dolar akan menguat 10,7 persen menjadi $ 1,35 per euro pada akhir tahun 2010, menurut prediksi Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd.

Pertumbuhan global
"Pasar uang dan pasar saham telah terlalu optimis mengenai pertumbuhan ekonomi tahun depan," kata Gernot Griebling, analis bank Stuttgart, Jerman. "Risiko penolakan harus bangkit kembali,"dengan menganalisa dollar akan menguat hingga US $ 1,37 pada 30 September mendatang. Untuk sekarang, pemulihan global berada di trek yang diinginkan, berdasar pengamatan Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan, Paris, pertumbuhan ekonomi dunia bisa mencapai 1,9% pada 2010 dan 2,5% pada 2011. Pemulihan disini artinya mendorong investasi dalam mata uang yang lebih tinggi-seperti saham dengan menjual dolar.

Dollar Index telah jatuh 15,5 persen sejak 5 Maret 2009, penurunan yang sangat curam selama 23 tahun terakhir. Penurunan terjadi mulai empat hari sebelum Standard & Poor's 500 Indeks memulai rally sejak tahun 1930-an, naik 60%. Ketua Fed telah berbicara pada 16 November 2009 lalu bahwa "tantangan ekonomi yang signifikan tetap" di Amerika Serikat dan mengulangi Federal Open Market Committee akan mempertahankan suku bunga tetap untuk suatu periode tertentu.

Menunggu
Para pembuat kebijakan mungkin tidak mengubah arah sampai tahun 2012, menurut pernyataan James Bullard, Presiden Fed St Louis pada 18 November 2009 lalu.

"Jika anda melihat dua resesi terakhir, dalam setiap kasus, FOMC menunggu 2 1 / 2 sampai tiga tahun untuk menaikan tingkat suku bunga, kata Bullard.

Sepertinya dari apa yang disampaikan artikel ini, analis Standard Chartered's Henderson dan Scotia Capital Sutton akan menjadi kenyataan, bahwa depresiasi dollar akan mencapai $ 1,50 dan $ 1,60 per euro pada pertengahan tahun 2010 mendatang.

Dolar akan melemah, sebagai statusnya sebagai cadangan mata uang dan defisit publik," kata Sutton, mantan manajer keuangan Ontario Municipal Employees Retirement System.

Defisit Anggaran
Defisit anggaran AS mencapai rekor $ 1,4 triliun di tahun fiskal yang berakhir 30 September 2010. Utangnya sebesar 9,9 persen dari perekonomian, naik dari tahun 2004 yaitu rata-rata 3,5 persen. Bank-bank sentral mengungkapkan bahwa mereka lebih memilih menempatkan 63 persen dari uang baru mereka ke euro dan yen pada bulan April, Mei dan Juni 2009, dan nilainya telah mencapai $ 80 miliar, menurut data Barclays Capital.

Henderson melihat kemiripan dengan 2004, ketika Fed telah menurunkan suku bunga semalam di bawah ECB.

Resesi pada 2001, yang disebabkan oleh jatuhnya saham teknologi, mendorong AS untuk menurunkan suku bunga 5.5 poin ke 1 persen pada Juni 2003, sebuah titik di bawah wilayah euro. Fed mempertahankan 1% suku bunga sampai Juni 2004, lebih dari dua tahun setelah resesi berakhir. Dolar mulai menggalang kekuatan setelah mengalahkan laju ECB dengan menaikan tingkat suku bunga hingga 2 persen pada Desember 2004.

"Kalau puncak krisis itu pada tahun 2001 dan 2008, maka kelemahan dolar akan berakhir pada 2011 mendatang," kata Henderson.

Ketika Fed mulai melakukan pengetatan, dolar terus melemah" kata Ray Farris, kepala global devisa riset di Credit Suisse Group AG di London, peramal euro-dolar ketiga terbaik dunia. "Ini benar-benar hanya dalam tahap akhir soal pengetatan Fed ketika suku bunga AS relatif tinggi dan nantinya dolar stabil dan kemudian sembuh."

Dolar jatuh jatuh ke titik terendah di $ 1,6038 pada Juli 2008, ketika itu suku bunga ECB mencapai 2,25%. Lalu setelah itu, Euro melemah setelah Lehman Brothers Holdings Inc bangkrut pada September 2008. Investor saat itu memegang dollar dan Yen untuk cari amannya.

Ada sebuah kata-kata menarik terucap dari Jens Nordvig, managing director dan ahli ketua G-10 di Nomura International Plc di New York, perusahaan broker terbesar di Jepang : "Tidak ada di kartu dari sudut kebijakan moneter yang dapat membujuk saya untuk menjadi penjual dollar pada tahun 2010". Nomura International Plc merupakan broker Jepang yang membeli asset Lehman Brothers Eropa, Asia dan Timur Tengah pada tahun 2008.

Belajarforex Says
Setidaknya ada silang pendapat dimana Standard Chartered Plc, Aletti Gestielle SGR, HSBC Holdings Plc dan Scotia Capital Inc mengatakan dollar akan melemah dahsyat pada 2010 dan Nomura International Plc yang takut dollar akan naik setelah muncul krisis keuangan baru di tahun 2010.

Kami, belajarforex.com masih berpendapat dollar akan melemah ke level 1.6040 pada tahun 2010 mendatang, meski tidak mutlak 100% akan mendaki, tetapi ada efek 20 - 80, yaitu setiap kenaikan Euro 80% akan ada 20% penguatan dollar yang mengiri, demikian seterusnya.

O ya, Forex cocok koq untuk ditradingkan intra day. Sebagai referensi, gunakan time frame D1, tambahkan indikator Bolinger Bands & Stokastik Oscilator ya...

Berikut mekanismenya :

Buka Stokastik Oscilator parameter 10;5;5,
Ambil indikator itu dari menu insert,indicators,oscilator, 10;5;5,
Jadikan Stokastik Oscilator sebagai indikator trend.

Buka Bolinger Bands dari menu Insert, Indicators, Trend, Boliber Bands, periode 20.
Garis Bolinger atas : garis 1
Garis Bolinger tengah : garis 2
Garis Bolinger bawah : garis 3.

Jika harga(terlihat di candlestick) sudah tembus garis 1 : open Sell, Kalo harga(terlihat di candlestick) sudah tembus garis 3 artinya bagus buat open Buy.
Sinyal Buy paling baik yaitu saat harga mau meninggalkan area 20 dari bawah ke atas.
Sinyal Sell terbaik adalah saat harga mau meninggalkan area 80 dari atas ke bawah.

Selamat bertrading.

sumber: belajarforex.com

CashFIESTA

Free money making opportunity. Join Cashfiesta.com and earn cash.