Tampilkan postingan dengan label manajemen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label manajemen. Tampilkan semua postingan

Rabu, 04 November 2009

CAREER CHECK UP

Apakah pekerjaan dan jabatan Anda saat ini mengalami kemandegan?
Apakah Anda sudah lama tidak mengalami promosi?

Jangan salahkan siapapun, lakukan "Career Check-up" terlebih dahulu. Lalu tindak lanjuti dengan tindakan nyata.

Semoga bermanfaat.


Career Check-up

Apakah pekerjaan ini sesuai bagi diriku & apakah aku mencintai pekerjaanku?
Score ( ) Ya ( ) Tidak


1. Apakah aku bergairah dan merasa “hidup” saat bangun pagi pada setiap hari Senin?
O Ya O Tidak

2. Apakah aku hampir selalu datang lebih awal dan langsung bekerja sebelum jam kerja dimulai setiap harinya?
O Ya O Tidak

3. Apakah aku mempergunakan jam kerjaku hanya semata-mata untuk tugas dan pekerjaan yang diberikan perusahaan kepadaku?
O Ya O Tidak

4. Apakah aku selalu beristirahat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan perusahaan kepadaku selama 1 jam dan tidak melakukan korupsi waktu terutama pada hari Jumat?
O Ya O Tidak

5. Apakah aku rela pulang melebihi jam kerja untuk menuntaskan pekerjaan pada hari tersebut, tanpa dibayar lembur?
O Ya O Tidak

6. Apakah saya selalu meminta pekerjaan dan tanggung jawab yang lebih, saat tugas dan pekerjaanku sudah rampung?
O Ya O Tidak

7. Apakah saya merasa bahagia dan nyaman saat di kantor, berada di sekitar pimpinan dan rekan kerjaku.
O Ya O Tidak

8. Apakah kompetensi dan keahlianku berkembang selama bekerja selama ini?
O Ya O Tidak

9. Apakah saya merasa bahagia dan sejahtera saat menerima gaji di setiap akhir bulan?
O Ya O Tidak

10. Apakah saya bangga dan bahagia saat diminta perusahaan untuk sekolah atau mengikuti pendidikan tambahan dalam menunjang pekerjaan saya?
O Ya O Tidak

Score

Tidak < 3 Tingkatkan kompetensimu
= and > 3 Waspadalah
= and > 5 Carilah pekerjaan lain

Langkah Solusi:

Lakukan langkah-langkah di bawah ini secara bertahap, dimulai dari langkah 1 dan bila Anda belum menemukan solusi yang memuaskan dan menjadikan Anda seorang pegawai yang sukses, maka tempuh langkah berikutnya. Begitu seterusnya, hingga langkah 6. Bila Anda sudah tidak bisa bertahan dan berkembang di perusahaan Anda saat ini, maka Anda harus mengundurkan diri.

Hal ini menguntungkan bagi ke 2 belah pihak, perusahaan dan Anda pribadi, karena Anda harus berkembang, baik dari segi kompetensi diri maupun tingkat kesejahteraan.

1. Renungkan dan analisa diri pribadi, apakah telah memberikan yang terbaik dan mencari akar permasalahan.
2. Diskusikan dengan sahabat baik, dan mintakan saran/kritik atas kinerja Anda
3. Minta waktu dan bicara dari hati ke hati dengan pimpinan Anda tentang pekerjaan dan keinginan Anda untuk bekerja lebih baik bagi perusahaan
4. Kunjungi konsultan karir
5. Bertahanlah, tabah dan tetap lakukan yang terbaik dengan terus mengembangkan diri. Bila Anda tidak mampu berkembang dan menikmati pekerjaan, maka
6. Mundurlah dan carilah pekerjaan lain.

Rabu, 26 Agustus 2009

Tujuh Rahasia Manajer Sukses

1–Mereka adalah Teladan yang Transparan
Manager-manager yang paling sukses selalu mengenakan nilai-nilai pribadi dan organisasi dalam lengan bajunya. Mereka memiliki pengetahuan dan ketrampilan tinggi; dan terus berusaha untuk menguasai keduanya. Dengan melakukan ini, mereka menjadikan diri mereka teladan bagi orang lain baik di dalam maupun luar pekerjaan. Apakah itu berupa dedikasi untuk memberikan pelayanan pada konsumen, komitmen pada mutu, atau hal-hal lain, mereka mewujudkan dan mempratekkan sendiri nilai-nilai tersebut, dan senantiasa berusaha keras untuk menguasai dan memperbaikinya. Karena mereka selalu melihat pada perilaku diri mereka sendiri sebelum memandang orang lain, mereka dipercaya sebagai teladan, dan perintahnya dihormati.
2–Mereka Meminta Hal yang Sama dari Orang Lain
Mereka mampu memvisualisasikan ketrampilan, pengetahuan dan budaya yang diperlukan oleh organisasi dan pribadi untuk mencapai sukses. Mereka pun mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama sesuai dengan tuntutan perubahan. Mereka memang tidak “sabaran” dalam mengejar goal individu, namun mereka sangat sabar dalam menolong orang lain agar mau mencapai tujuan tersebut. Sekali mereka mampu meraih sejumlah orang yang mau berubah, mereka meminta dan mengharapkan kesetiaan penuh pada budaya organisasi yang baru. Misi mereka bukan untuk menciptakan sekelompok orang yang meniru mereka, namun menolong setiap orang agar bisa meraih kemampuan tertingginya. Untuk itu, mereka mencanangkan standar dan harapan tinggi untuk sukses.
3–Mereka Membimbing Orang Lain
Bagi manager sukses, setiap berhubungan dengan orang lain adalah kesempatan untuk melakukan “coaching” atau pelatihan. Pelatihan meliputi pelatihan perilaku, pendidikan, memberikan dorongan, menunjukkan bagaimana seharusnya, memberikan counseling, dan lain sebagainya. Tetapi, fokus semua ini adalah untuk menolong orang lain menggapai sukses. Para manajer ini secara kosntan dan aktif terlibat dalam pengembangan kinerja orang lain agar menjadi lebih berbakat dan mampu.
4–Mereka Membukukan Prestasi.
Mereka memiliki standar kinerja yang dapat diukur dan dinyatakan. Mereka secara jelas menunjukkan faktor-faktor kesuksesan pada setiap orang dalam organisasi. Standar ini merupakan rencana pengembangan individu, yang karenanya dirancang sedemikian rupa untuk setiap orang dalam organisasi. Mereka memberikan wewenang sekaligus mengharapkan pertanggungjawaban.
5–Mereka Melatih Manajer Baru
Agar Bisa Melatih Orang Lain Mereka mengakui bahwa beberapa orang dalam organisasi akan memegang tanggung jawab yang lebih besar di masa datang. Mereka menyiapkan manager-manager masa depan dengan melatih mereka agar mampu melatih orang lain. Mereka memberikan orang-orang ini kesempatan untuk memperlebar ketrampilannya dengan mengembangkan ketrampilan orang lain.
6–Mereka Menerapkan Program yang Luar Bisa
Banyak orang yang merasa puas dengan tanggung jawab mereka saat ini. Manajer sukses tidak menggunakannya sebagai alasan untuk tidak tumbuh berkembang. Mereka senantiasa meluaskan jalan dan menemukan cara-cara baru agar orang lain pun bisa tumbuh dan mengembangkan posisinya. Mereka mengakui bahwa perkembangan dan pertumbuhan yang terus-menerus adalah perjalanan hidup yang panjang, bukanlah tujuan. Dan program yang mereka terapkan merefleksikan hal ini.
7–Mereka Mengulangi, Mengulangi, dan Mengulangi.
Orang-orang sukses mengetahui bahwa tidak ada sesuatu yang dicapai dalam semalam. Manajer yang baik meraih keberhasilan mereka ini melalui konsistensi dan disiplin. Mereka pun menolong sukses orang lain melalui peneladanan dan pelatihan yang terus-menerus diulang. Mereka tahu, satu-satunya jalan untuk menjaga tingkat sukses yang tinggi adalah melalui disiplin dan pelatihan yang berulang-ulang. Pada kenyataannya, tanpa pengulangan dan latihan, 6 rahasia di atas hanya merupakan kalimat-kalimat menarik ketimbang praktek manajemen yang sukses. Semuanya akan menjadi kebiasaan yang membentuk dasar sukses yang berkelanjutan. Meski banyak rahasia untuk sukses, tampak sekali hal-hal yang sebenarnya “common sense”. Meski tampaknya mudah dimengerti, namun rahasia ini sulit untuk dilaksanakan. Dan hanya dengan sungguh-sungguh menerapkannya, manager sukses menunjukkan perbedaannya dari mereka yang cuma main-main.

(disarikan dari “Seven Secrets of Successful Managers”, Patrick Malone, The PAR Group, ThePARGroup. com)

Selasa, 11 Agustus 2009

SEGMENTASI PASAR

Kriteria Segmen Pasar Yang Baik

Terdapat beberapa pilihan segmentasi, namun segmentasi seperti apa sih yang baik. Untuk itu sebelum suatu segmen dipilih, maka selayaknya ditentukan terlebih dahulu beberapa kriteria yang harus dipenuhi, antara lain sebagai berikut:
  1. Dapat diukur. Ukuran, daya beli, dan profil segmen dapat diukur.
  2. Besar. segmen cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani. Suatu segmen harus merupakan kelompok homogen terbesar yang paling mungkin, yang berharga untuk diraih dengan program pemasaran yang dirancang khusus untuk mereka.
  3. Dapat diakses. Segmen dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
  4. Dapat dibedakan. Segmen-segmen secara konseptual dapat dipisah-pisahkan dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen dan bauran pemasaran yang berbeda. Jika wanita yang telah menikah dan belum menikah memberi tanggapan yang sama atas penjualan parfum, mereka bukanlah segmen yang terpisah.
  5. Dapat diambil tindakan. Program-program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen-segmen tersebut.

Tujuan Segmentasi Pasar

Secara umum segmentasi mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan posisi kompetisi perusahaan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen. Selain tujuan utama tersebut terdapat tujuan-tujuan yang lebih sempit seperti, menigkatkan penjualan, memperbaiki pangsa pasar, melakukan komunikasi dan promosi yang lebih baik, dan memperkuat citra. Setidaknya terdapat 5 keuntungan yang dapat diperoleh dengan melakukan segmentasi pasar yaitu:

1. Mendisain produk-produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar. Perusahaan menempatkan konsumen di tempat yang utama, dan menyesuaikan produknya untuk memuaskannya (customer satisfaction at a profit)

2. Menganalisis pasar Segmentasi pasar membantu eksekutif mendeteksi siap saja yang menyerang pasar produknya.

3. Menilai peluang (niche) Setelah menganalisis pasar, perusahaan yang menguasai konsep segmentasi dengan baik akan sampai pada ide untuk menemukan peluang. Peluang ini tidak selalu sesuatu yang besar, tetapi pada masanya akan menjadi besar.

4. Menguasai posisi yang superior dan kompetitif Perusahaan yang menguasai segmen dengan baik umumnyaadalah mereka yang paham betul konsumennya. Perusahaan memahami pergeseran-pergeseran yang terjadi di dalam segmennya.

5. Menentukan strategi komunikasi yang efektif dan efisien. Setelah mengetahui segmen yang dituju, maka perusahaan akan menentukan bagaimana berkomunikasi yang baik dengan segmen yang dituju.

Membentuk Segmen Berdasarkan Ciri-ciri Konsumen

Untuk dapat menentukan suatu segmentasi dapat dilakukan dengan menyesuaikan kondisi yang paling relevan. Konsumen mempunyai perbedaan dalam banyak hal dan masing-masing berpotensi membentuk segmen, namun kenyataannya tidak semua variabel ini akan bermanfaat untuk semua situasi. Sebagai contoh untuk consumer markets variables yang sesuai adalah demographic, geographic, socio economic, psichographics. Masing-masing variabel tersebut dapat digunakan untuk menentukan segmentasi namun harus dipilih secara hati-hati agar sesuai dengan produk yang akan diteliti segmentasinya dan disesuaikan dengan kondisi yang paling relevan.

Beberapa periset berusaha membentuk segmen dengan dengan mengamati ciri-ciri konsumen. Biasanya yang digunakan adalah ciri-ciri geografis, demografis, dan psikografis. Segmentasi Geografis membagi pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda seperti negara, negara bagian, propinsi, kota, atau lingkungan. Segmentasi demografis dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografis seperti, usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas sosial. Sementara segmentasi psikografis membagi kelompok yang berbeda bersadarkan kelas sosial, gaya hidup, dan / atau kepribadian.

Sumber : mailing-list "Artikel Marketing (mymarket007@gmail.com)"

CashFIESTA

Free money making opportunity. Join Cashfiesta.com and earn cash.